Welcome back Gila!

Setelah puasa berbulan-bulan dalam hal mencetak gol, baik bagi Fiorentina maupun bagi timnas Italy, akhirnya Gilardino mencetak gol juga di laga midweek giornata 4 Serie A rabu 22 September 2010. Gol ini sangat ditunggu oleh para fans la Viola, mengingat di laga bersama timnas lalu, Gila juga berhasil menyumbang satu gol kemenangan Italy atas Kep. Faroe.

Fiorentina datang sebagai tamu Genoa yang menjamunya di stadion Luigi Ferraris. Fiorentina datang dengan berbekal hasil buruk di tiga pekan sebelumnya dengan hanya mengoleksi satu kali seri dan dua kekalahan, yang membenamkan posisi mereka di peringkat bawah klasemen sementara Serie A.

Pelatih Fiorentina, Mihajlovic mengusung formasi 4-3-3 dengan memasang trio Gilardino - Vargas - Cerci sebagai trio penyerang. Tentunya mengundang pertanyaan karena Vargas yang biasanya beroperasi dari sayap ditampilkan sebagai penyerang tengah padahal mereka masih memiliki penyerang murni semacam Khouma Babacar. Namun pertandingan baru berjalan 11 menit ketika sebuah tembakan kaki kanan Gilardino memanfaatkan umpan Vargas mampu menjebol gawang Genoa yang dikawal Eduardo. Inilah gol yang mengakiri paceklik panjang gol Gila bagi Fiorentina.

Tujuh menit berselang, giliran tuan rumah yang menyamakan kedudukan melalui Mesto, yang diawali dari sebuah corner kick dan dilanjutkan dengan umpan terobosan dari Veloso. Menit selanjutnya Genoa membombardir pertahanan Fiorentina. Namun bekat penampilan gemilang sang portiere Sebastien Frey yang melakukan beberapa kali penyelamatan gemilang, akhirnya Viola mampu membawa pulang satu poin. Dimenit-menit akhir, Fiorentina memiliki peluang akibat kesalahan Eduardo, namun peluang tersebut masih belum dapat dimaksimalkan oleh Cerci dan Montolivo.

Meskipun permainan Fiorentina masih belum menunjukkan grafik meningkat dan posisinya juga masih berada di bawah, namun gol Gila diharapkan mampu mengembalikan rasa percaya diri sang Front Man yang sekian lama hilang. Tanpa Mutu dan Jojo, barisan depan Fio hanya megandalkan Gila yang juga tak kunjung produktif, sementara penyerang baru mereka, Alesio Cerci belum menemukan setingan yang pas dengan rekan-rekan lainnya. Layakkah mencoba barisan penyerang muda mereka, Babacar, Seferofic?

Cara mudah koneksi Internet via HP modem di Ubuntu 9.10

Ketika mencoba migrasi pertama kali ke Ubuntu, saya merasa bingung luar biasa (sampai saat ini masih). Namun sedikit demi sedikit belajar dari blog rekan-rekan yang sudah jago Ubuntu akhirnya saya coba share juga tulisan ini.

Berbekal netbook murah yang tidak ada Jendelanya (Windows), saya mulai berpikir untuk menjadikan netbook murah saya (hehe...maklum budget-nya tipis) bisa konek seperti PC saya yang masih menggunakan Jendela XP. Ubuntu bawaan si penjual, setelah diteliti ternyata versi 9.04 JJ. Kebetulan saya pernah request CD di shipit.ubuntu dan mereka kirim yang versi 9.10 KK. Dua hari pertama saya puas-puasin dengan kebingungan di Ubuntu. Mulai dari sound yang gak bunyi, MP3 yang gak mau diputar, webcam yang nggak nyala, sampai yang paling vital cara konek ke internet. Berhubung saya bukanlah orang kaya yang mampu beli modem USB yang bisa plug & play (masih nabung, moga-moga bisa keturutan beli modem USB), maka saya hanya memanfaatkan Nokia 6585 plus kabel data prolific untuk bisa maen ke dunia maya.

Setelah bertanya kesana-kemari lewat om Goo dan dibantu jendela PC saya, akhirnya satu-satu masalah terurai. Sound dah bisa nyanyiin lagu MP3 kesayangan. Sampai akhirnya saya putuskan untuk menindas JJ dengan kiriman KK dari Belanda. Setelah putar otak akhirnya dengan bantuan kabel konverter USB to SATA seharga 75 ribu, mulailah CD KK dijalankan.

Instalasi awal KK tidak terlalu lama, kurang lebih sejam netbook murah saya sudah bisa nyala lagi. Koneksi internet masih saja menjadi kendala terbesar saya dalam migrasi ini. Setelah dibantu om Goo dan jendela PC, ketemulah kata wvdial. Langsung saja saya praktekkan apa yang tertulis di blog tersebut dari awal sampai akhir. Hingga saatnya plug & pray. Weeh ternyata netbook berhasil mengirim sinyal untuk men-dial HP saya dan mengkoneksi internet, akan tetapi ketika Firefox dijalankan masih saja not connected to the internet.

Pusing berhari-hari mencoba wvdial ini akhirnya suatu hari secara tak sengaja saya mencoba-coba lagi (dengan penuh rasa penasaran dan optimisme 'pasti bisa'). Saya coba ikuti saran sebuah blog untuk mendeteksi kabel dan modem via terminal. Setelah itu saya coba lagi konek lewat wvdial. Lhadalah kok yo masih ora iso konek tho yo!!!! Maka semakin pusinglah diriku.

Sampai akhirnya dengan modal coba-coba saya coba klik gambar sinyal di panel sebelah kanan atas. Lalu edit connection, saya pilih broadband ternyata ada pilihan operator seluler yang ada di Indonesia. Karena saya memakai CDMA Smart dan belum termasuk di list, maka saya add operator Smart di jaringan CDMA. Kemudian kita akan disuruh memasukkan nama koneksi, nomor dial (untuk smart: #777), username (smart), password (smart). Setelah selesai simpan.

Lalu saya coba colok kabel prolific ke port USB. Waktu saya klik gambar sinyal sudah terdeteksi adanya koneksi smart (jika kabel data tidak dicolok ke USB, tidak akan muncul). Lalu coba connecting. YESS dan akhirnya Ubuntu-ku nggak Buntu lagi tepat sehari sebelum hari kemerdekaan RI yang ke 65 tahun. MERDEKA akhirnya bisa plug & play.

Khouma Babacar tak mau disamakan dengan Balotelli

Pemain remaja Fiorentina Khouma Babacar saat ini banyak disamakan dengan pemain Inter Mario Balotelli, namun pemain berusia 17 tahun asal Senegal tersebut mengelak dengan mengatakan banyak perbedaan diantara mereka.

Berbicara kepada violachannel, Babacar menjelaskan mengapa ia tidak merayakan gol perdananya di Serie A menit ke 84, saat Fiorentina menekuk Genoa 3-0

"Aku tidak merayakan gol tersebut karena terlalu grogi dan emosional," kata Babacar. "Aku juga telah membaca bahwa banyak orang memandingkan aku dengan Balotelli, namun aku tidak sebanding dengannya.

"Aku Babacar dan dia Balotelli. Dia bermain untuk Inter sedangkan aku bermain bagi Fiorentina," tambahnya.

Goal.com